Adalah seorang anak laki-laki penggembala bernama
Santiago. Tujuan hidupnya adalah berkelana. Dua tahun terakhir dalam
hidupnya ia habiskan bersama kawanan domba-dombanya berjalan dari suatu
padang ke padang lain mencari makanan dan air. Hidupnya hanya berputar
disekitar pekerjaannya sebagai penggembala dan domba-dombanya itu
sendiri. Suatu ketika dia bermimpi dua kali berturut-turut seorang anak
meraih tangannya dan memindahkannya ke Piramida-Piramada Mesir dan
mengatakan bahwa dia akan menemukan harta karun disana. Disaat ia
memutuskan untuk menepis mimpi-mimpi tersebut dan menguburkan tujuan
hidupnya, ia bertemu dengan seorang lelaki tua yang mendorongnya untuk
berani mengikuti suara hatinya dan mewujudkan impiannya.
” Dan saat engkau menginginkan sesuatu sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya
“, begitu ucap lelaki tua itu. Anak laki-laki penggembala tersebut
akhirnya memutuskan untuk mencari harta karunnya di Piramida-Piramida
Mesir. Selama perjalanannya mewujudkan impiannya tersebut, Santiago
bertemu dengan Sang Alkemis yang menuntunnya belajar banyak tentang
kehidupan dan melihat banyak hal yang mungkin tidak akan pernah dia
ketahui jika dia memutuskan untuk tetap tinggal bersama domba-dombanya.
The Alchemist (Sang Alkemis) merupakan novel fiksi
karya Paulo Coelho yang pertama kali terbit di Brazil pada tahun 1988.
Novel ini merupakan karya Paulo Coelho yang paling banyak digemari
pembacanya dan sudah diterjemahkan ke dalam 71 bahasa. The Alchemist
(Sang Alkemis) juga termasuk ke dalam daftar buku yang penjualannya
paling laris sepanjang masa versi wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_best-selling_books).
The Alchemist (Sang Alkemis) berangkat dari alur
cerita yang sederhana yaitu tentang seseorang yang ingin mewujudkan
impiannya. Namun dibalik alur cerita sederhana tersebut terdapat
tulisan-tulisan yang tidak sesederhana kelihatannya. Di dalammya
terdapat pemikiran-pemikiran filosofis tentang kehidupan, cinta dan
perjuangan serta istilah-istilah yang jarang digunakan dalam bahasa
sehari-hari (misalnya tentang Alkemia, Jiwa Dunia, Batu Filsuf, Ramuan
Kehidupan, Lempeng Zamrud) dan butuh pemikiran ekstra untuk dapat
memahami kalimat dalam buku tersebut.
Ketika membaca novel ini, sekilas saya teringat
akan buku The Secret karya Rondha Byrne (terbitan tahun 2006), dimana
buku tersebut membahas tentang hukum tarik-menarik dan kekuatan pikiran;
kurang lebih mirip dengan konsep yang terdapat di dalam novel The
Alchemist (Sang Alkemis).
Novel The Alchemist (Sang Alkemis) karya Paulo Coelho secara
garis besar cocok dibaca untuk anak-anak muda ataupun orang-orang yang
sedang bimbang akan impian ataupun yang sedang berjuang mewujudkan
impiannya. Novel ini akan memberikan suntikan semangat dan inspirasi
bagi mereka yang membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar