Selamat Datang Di Blog Ini, Anggap Saja Blog Sendiri

Selasa, 11 November 2014

Perkembangan Teknologi Wireless



Perkembangan teknologi wireless yang meliputi hardware, sistem operasi dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat wireless
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).
WIMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise. Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.
Spektrum Frekuensi WIMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya. Base Station (BS) merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
·         NPU (networking processing unit card)
·         AU (access unit card)up to 6 +1
·         PIU (power interface unit) 1+1
·         AVU (air ventilation unit)
·         PSU (power supply unit) 3+1
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani. Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan teknologi selular.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.
Sumber:
http://yunyunsundawan.blogspot.com/2012/11/tugas-2-pengantar-telematika.html
http://egankurniawan.blogspot.com/2013/11/perkembangan-teknologi-wireless-yang.html
http://kiki-tuingtuing.blogspot.com/2012/11/tugas-2-pengantra-telematika.html

Jaringan Komputer Sebagai Sarana Telematika

PERKEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER SEBAGAI SARANA YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES TELEMATIKA
Dalam proses telematika jaringan komputer sangat diperlukan karena kegunaan tersebut, makan kegunaan dari jaringan komputer adalah untuk saling berinteraksi antar komputer yang satu dengan komputer yang lainnya. dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau lebih komputer. Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi setiap komputer yang terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya komputer lainnya, seperti media penyimpanan, printer, dan lain-lain. Jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer yang berada pada lokasi berbeda dapat juga dimanfaatkan untuk mengirim surat elektronik (e-mail), mengirim file data (upload) dan mengambil file data dari tempat lain (download), dan berbagai kegiatan akses informasi pada lokasi yang terpisah. Tujuan utama dari sebuah jaringan komputer adalah sharing resource (sumber daya), dimana sebuah komputer dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama.
Perkembangan teknologi komunikasi data dan jaringan komputer dewasa ini sudah tidak terbatas lagi hanya pada komputer. Berbagai perangkat teknologi komunikasi yang dapat membantu dalam proses telematika saat ini berkembang mengikuti perkembangan teknologi komputer, banyak diantaranya mengintegrasikan perangkat komputer, seperti mikroprosesor, memori, display, storage, dan teknologi komunikasi ke dalamnya. Suatu jaringan komputer pada umumnya terdiri atas:
·         Kartu jaringan (network interface card / NIC) pada setiap komputer.
·         Medium Koneksi, yang menghubungkan kartu jaringan satu komputer ke komputer lainnya, biasa disebut sebagai medium transmisi data, bisa berupa kabel maupun nirkabel atau tanpa-kabel (wireless seperti radio, microwave, satelit, dan sebagainya).
·         Minimal dua buah komputer.
·         Peralatan interkoneksi, seperti Hub, Bridge, Switch, Router, dan Gateway, apabila jaringan yang dibentuk semakin luas jangkauannya.
·         Perangkat Lunak Sistem operasi jaringan (network operating system software / NOSS) yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan sistem jaringan, misalnya: Microsoft Windows 2000 server, Microsoft Windows NT, Novell Netware, Linux, dan sebagainya.
1.      Model Peer to Peer
            Peer artinya rekan sekerja. Setiap komputer di dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama dan dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang telah memberi izin. Secara sederhana, setiap komputer pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah komputer sedikit, yaitu dibawah sepuluh workstation. Model ini cocok untuk jaringan kecil, seperti Windows for Workgroup. Dalam sistem jaringan ini, yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer cukup memasang netword card di kedua komputernya, kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.
Keuntungan menggunakan jaringan peer:
Ø  Tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan software server.
Ø  Tidak diperlukan seorang network administrator dan setup-nya mudah, serta membutuhkan biaya yang murah.
Kerugian menggunakan jaringan peer:
Ø  Sharing sumberdaya pada suatu komputer didalam jaringan akan sangat membebani komputer tersebut.
Ø  Kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani komputernya sendiri jika ditemui masalah. Keamanan model ini sangat lemah.
2.       Model Client / Server
Model ini memisahkan secara jelas antara server, yaitu yang dapat memberikan layanan jaringan dan client, yaituyang hanya menerima layanan. Beberapa komputer diatur (setting) sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource) dari jaringan, seperti printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang terkoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client. Agar server dan client (dan diantara mereka) dapat berkomunikasi, server menggunakan aplikasi jaringan yang disebut server program, sementara client menggunakan client program untuk berkomunikasi dengan server program pada server.
Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan adanya server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end yang meminta layanan, seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu pengendali domain utama atau Primary Domain Controller (PDC) dan beberapa domain controller pendukung atau Backup Domain Controller (BDC) yang membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu.
Primary Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini adalah samba yang sekaligus dapat digunakan sebagai penyedia layanan file dan print yang membuat komputer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux dan begitu pula sebaliknya.
Keuntungan menggunakan jaringan berbasis server:
Ø  Media penyimpanan data yang terpusat memungkinkan semua user menyimpan dan menggunakan data di server dan memberikan kemudahan melakukan back-up data di saat kritis. Pemeliharaan data juga menjadi lebih mudah karena data tidak tersebar di beberapa komputer.
Ø  Kemampuan server untuk menyatukan media penyimpanan di satu tempat akan menekan biaya pembangunan jaringan. Server yang telah dioptimalkan membuat jaringan berjalan lebih cepat daripada jaringan peer-to-peer. Membebaskan user dari pekerjaan mengelola jaringan.
Ø  Kemudahan mengatur jumlah pengguna yang banyak. Kemampuan untuk sharing peralatan mahal, seperti printer laser. Mengurangi masalah keamanan karena pengguna harus memasukkan password untuk setiap peralatan jaringan yang akan digunakan.
Kerugian menggunakan jaringan berbasis server:
Ø  Membutuhkan software NOS yang mahal contoh : NT atau server Windows 2000, XP,Novell, UNIX.
Ø  Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server.
Ø  Membutuhkan administrator yang profesional.
Ø  Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu server, data user menjadi tak ada jika server mati.
Sumber:
·         http://singgihwalkers.wordpress.com/2012/11/04/pengantar-telematika/
·         http://mintrizky.blogspot.com/2013/10/fitur-layout-telematika.html
·         http://siap-bermanfaat.blogspot.com/2014/10/fitur-layout-telematika.html

Telematika di Indonesia


Berdasarkan tulisan-tulisan saya mengenai definisi telematika dan media komunikasi pada telematika, saya menaruh harapan lebih pada perkembangan telematika di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Saya berharap situs-situs iklan pornografi yang sering muncul di berbagai website dapat ditiadakan.
2. Keamanan informasi pada perusahaan ataupun sejenisnya dapat lebih ditingkatkan, sehingga pencurian data tidak dapat dilakukan.
3. Keamanan pada transaksi online seharusnya terdapat pihak yang bertanggung jawab, sehingga cara ini tentu akan mengefisiensikan banyak pihak.
4. Hak cipta pada dunia internet seharusnya lebih dapat ditingkatkan, dimana saat ini banyak situs-situs yang menyediakan informasi yang sama tanpa menaruh sumber informasi. Sehingga hal ini dapat dikatakan sebagai plagiat atau pencurian data.
5. Seharusnya perangkat hukum yang mengatur content yang dialirkan melalalui internet dapat lebih ditegakkan.
6. Tata karma dalam berkomunikasi di internet seharusnya ada pihak yang memfilter atau bertanggung jawab. Sehingga setiap individu dapat beretika yang santun dalam dunia maya.

Media Komunikasi Telematika


Untuk menterjemahkan perkembangan telematika terdapat beberapa media komunikasi yang dapat digunakan, diantaranya adalah:
·   Jaringan Telepon
Jaringan telepon dapat digunakan sebagai penghubung antara titik penerima satu dengan titik penerima yang lain. Dewasa ini penggunaan jaringan telepon dapat dimodifikasikan pemakaiannya secara bersamaan dalam aplikasi transaksi. Sebagai contoh aplikasi perbankan melalui ponsel. Selain itu jaringan telepon ini juga dapat digunakan sebagai teleconference yang dapat digunakan menggunakan jaringan televisi.
·   Jaringan Televisi
Jaringan televisi merupakan jaringan yang dapat memberikan informasi yang berupa gambar, multimedia, dan suara. Pada awalnya televisi hanya dapat digunakan pada satu perangkat komunikasi yang berupa simplex duplex. Namun seiring berkembangnya kemajuan teknologi, jaringan ini dapat dikembangkan dengan menggunakan jaringan telepon, komputer, dan internet. Sebagai contoh aplikasi teleconference, polling dalam suatu acara dan lain-lain.
·   Internet
Internet merupakan jaringan yang dapat menghubungkan antara komputer satu dengan komputer yang lainnya yang berada dalam wilayah yang cukup luas, atau bahkan antar Negara. Pada awalnya internet digunakan sebatas untuk mengirim e-mail, namun seiring berkembangnya teknologi komputer baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak, internet tidak hanya sebatas percakapan pesan dalam e-mail, melainkan dapat dikembangkan menjadi suatu sistem informasi. Baik berupa transaksi online, maupun e-learning.
Sumber:
http://rizal-febri.blogspot.com/2013/11/pengantar-telematika.html/

Definisi Telematika



·         Pengantar MK. Hukum Telematika FH UI
Mengatakan istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net.
·         Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia
Teknologi Telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, TELEMATIKA diartikan sebagai singkatan dari TELE= telekomunikasi, MA= multimedia, dan TIKA= informatika.
·         Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia
Telematika berarti perpaduan atau pembauran antara teknologi informasi, teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia.
·         Secara umum, istilah Telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/ Penempatan Global atau GPS, sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah. Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas.
Sumber:
[1]  http://karmila.staffgunadarma.ac.id/downloads/files/25747/Tayangan+Peng-Telematika.pdf

Rabu, 28 Mei 2014

Resensi Novel The Alchemist (Sang Alkemis) - Paulo Coelho

Adalah seorang anak laki-laki penggembala bernama Santiago. Tujuan hidupnya adalah berkelana. Dua tahun terakhir dalam hidupnya ia habiskan bersama kawanan domba-dombanya berjalan dari suatu padang ke padang lain mencari makanan dan air. Hidupnya hanya berputar disekitar pekerjaannya sebagai penggembala dan domba-dombanya itu sendiri. Suatu ketika dia bermimpi dua kali berturut-turut seorang anak meraih tangannya dan memindahkannya ke Piramida-Piramada Mesir dan mengatakan bahwa dia akan menemukan harta karun disana. Disaat ia memutuskan untuk menepis mimpi-mimpi tersebut dan menguburkan tujuan hidupnya, ia bertemu dengan seorang lelaki tua yang mendorongnya untuk berani mengikuti suara hatinya dan mewujudkan impiannya.
Dan saat engkau menginginkan sesuatu sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya “, begitu ucap lelaki tua itu. Anak laki-laki penggembala tersebut akhirnya memutuskan untuk mencari harta karunnya di Piramida-Piramida Mesir. Selama perjalanannya mewujudkan impiannya tersebut, Santiago bertemu dengan Sang Alkemis yang menuntunnya belajar banyak tentang kehidupan dan melihat banyak hal yang mungkin tidak akan pernah dia ketahui jika dia memutuskan untuk tetap tinggal bersama domba-dombanya.
The Alchemist - Paulo Coelho
The Alchemist (Sang Alkemis) merupakan novel fiksi karya Paulo Coelho yang pertama kali terbit di Brazil pada tahun 1988. Novel ini merupakan karya Paulo Coelho yang paling banyak digemari pembacanya dan sudah diterjemahkan ke dalam 71 bahasa. The Alchemist (Sang Alkemis) juga termasuk ke dalam daftar buku yang penjualannya paling laris sepanjang masa versi wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_best-selling_books).
The Alchemist (Sang Alkemis) berangkat dari alur cerita yang sederhana yaitu tentang seseorang yang ingin mewujudkan impiannya. Namun dibalik alur cerita sederhana tersebut terdapat tulisan-tulisan yang tidak sesederhana kelihatannya. Di dalammya terdapat pemikiran-pemikiran filosofis tentang kehidupan, cinta dan perjuangan serta istilah-istilah yang jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari (misalnya tentang Alkemia, Jiwa Dunia, Batu Filsuf, Ramuan Kehidupan, Lempeng Zamrud) dan butuh pemikiran ekstra untuk dapat memahami kalimat dalam buku tersebut.
Ketika membaca novel ini, sekilas saya teringat akan buku The Secret karya Rondha Byrne (terbitan tahun 2006), dimana buku tersebut membahas tentang hukum tarik-menarik dan kekuatan pikiran; kurang lebih mirip dengan konsep yang terdapat di dalam novel The Alchemist (Sang Alkemis).
Novel The Alchemist (Sang Alkemis) karya Paulo Coelho secara garis besar cocok dibaca untuk anak-anak muda ataupun orang-orang yang sedang bimbang akan impian ataupun yang sedang berjuang mewujudkan impiannya. Novel ini akan memberikan suntikan semangat dan inspirasi bagi mereka yang membacanya.

Karangan Ilmiah


A.  KARANGAN ILMIAH

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan di tulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Dapat juga diartikan sebagai tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu. Disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenaran atau keilmiahannya. Karangan ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Objektif, keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, dan tidak dimanipulasi.
  • Netral, kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
  • Sistematis, uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
  • Logis, kelogisan ini bisa di lihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif.
  • Menyajikan fakta, bukan emosi atau perasaan.
  • Tidak pleonatis, maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit.
  • Menggunakan ragam bahasa formal.

B.  KARANGAN ILMIAH POPULER

Karangan ilmiah popular adalah pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak di baca dan mudah dipahami, fakta yang disajikan harus tetap objektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir yang keilmuan. Karangan non ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Secara bahan menyajikan fakta objektif, bisa juga fiktif.
  • Secara penyajian, menggunakan bahasa yang cermat, tidak selalu formal tetapi tetap taat asas, di susun secara sistematis, tidak memuat hipotesis.
  • Sikap penulis, tidak memancing pertanyaan yang meragukan perasaan pembac agar seolah-olah mereka menghindari sendiri.
  • Simpulan, membiarkan fakta berbicara sendiri, sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir aplikasinya.
  • Sasaran masyarakat umum atau awam.
  • Menggunakan kata-kata sederhana, mudah didentifikasi dan dipahami.
  • Tidak memuat hipotesis.
  • Isi dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya.
  • Karangan ilmiah popular di susun seperti kerucut terbalik.
  • Menggunakan bahasa yang komunikatif.

C.  KARANGAN NON ILMIAH

Karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Bersifat subjektif, tidak di dukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa di gunakan (tidak formal). Karangan non ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Emotif, kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
  • Persuasif, penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
  • Deksriptif, pendapat pribadi, sebagian imajinatif, dan subjektif.
  • Kritik tanpa dukungan bukti.
SUMBER :
http:// girlycious09.wordpress.com/tag/cirri-ciri-karya-non-ilmiah/

METODE ILMIAH

Pengertian Metode Ilmiah


            Metode Ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam ataupun fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar.

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah

            Dalam mempelajari metode ilmiah terdapat tujuan khusus yang ingin kita capai, diantaranya:
  1. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis.
  2. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis.
  3. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.
Sikap Ilmiah

Terdapat sikap-sikap ilmiah dalam melakukan penulisan ilmiah, berikut adalah penjelasannya:
  • Sikap ingin tahu, sikap ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
  • Sikap kritis, sikap ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-bandingkan kekurangan dan kelebihannya, kecocokan dan tidaknya, kebanaran dan tidaknya, dan sebagainya.
  • Sikap objektif, sikap ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
  • Sikap ingin menemukan, selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru.
  • Sikap tekun, tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai.
  • Sikap menghargai karya orang lain, sikap ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
  • Sikap terbuka, sikap ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak di terima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Langkah-Langkah Penulisan Ilmiah

            Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan penulisan ilmiah, diantaranya adalah:

- Bagian Awal, Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan. Yang terdiri dari:
  • Halaman Judul, ditulis dengan cover depan penulisan standar yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan atau universitas masing-masing.
  • Lembar Pernyataan, merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
  • Lembar Pengesahan, pada lembar pengesahan ini berisi daftar komisi pembimbing, daftar nama panitia yang terdiri dari ketua, sekertaris, dan anggota, dan kepala bagian.
  • Abstraksi, berisi tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari penulisan, dengan maksimal penulisan satu halaman.
  • Halaman Kata Pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan.
  • Halaman Daftar Isi, berisi semua informasi secara garis besar dan di susun berdasarkan nomor urut halaman.
  • Halaman Daftar Tabel
  • Halaman Daftar Gambar, meliputi: grafik, diagram, bagan, peta, dan sebagainya.
- Bagian Tengah, yang terdiri dari:

1. Bab Pendahuluan, yang terdiri dari:
  • Latar belakang masalah, menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topic permasalahan yang bersangkutan.
  • Rumusan masalah, berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.
  • Batasan masalah, memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang di kaji dan bagian mana yang tidak.
  • Tujuan penelitian, menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa di capai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
  • Metode penelitian, menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data. Jenis-jenis metode penelitian ada tiga, yaitu studi pustaka, studi lapangan, dan gabungan keduanya. Studi pustaka adalah  semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal. Sedangkan studi lapangan adalah data di ambil langsung di lokasi penelitian. Dan gabungan keduanya adalah gabungan studi pustaka dan studi lapangan.
  • Sistematika penulisan, memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari penulisan ilmiah.
2. Bab Landasan Teori, menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan/penelitian, yang bisa di perkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3. Metode Penelitian, menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4. Bab Analisis Data dan Pembahasan, membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang di peroleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian tersebut.

5.Bab Kesimpulan dan Saran, berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian. Serta saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

- Bagian Akhir, yang terdiri dari:
  • Daftar Pustaka, berisi daftar referensi, yang digunakan dalam penulisan.
  • Lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
SUMBER :

Induktif

Generalisasi


            Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh :
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi : Semua bintang sinetro berparas cantik.
            Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya. Karena contoh kesalahannya :Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Hipotesis dan Teori

            Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang anda harapkan akan terjadi dalam penelitian anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, “kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan”. Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.
            Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.
Perbedaan antara hipotesis dan teori adalah :
  • Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan.
  • Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji.
Analogi

            Paragraf analogi adalah paragraf yang penalarannya dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dalam membuat paragraf analogi ini kita diharuskan memikirkan 2 hal yang memiliki kesamaan. Proses berfikir ini ialah yang disebut proses berfikir induktif.
Contoh :
            Belajar dengan menggunakan buku dan kertas seperti pedang yang berkepala dua. Jika menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemanasan global terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggunakan pedang berkepala dua yang  bisa menyerang dua arah yang berlawanan.

Hubungan Kausal

            Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Paragraf hubungan sebab akibat merupakan paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh:
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya pohon=pohon di utan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat satu dan akibat dua.
  • Sebab-akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.
  • Akibat-sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa ini kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.

Induksi Dalam Metode Eksposisi

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi untaian atau enjelasan tentang suatu topic dengan tujuan member informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi untaian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparn proses.
Langkah menyusun eksposisi :
  • Menentukan topic/tema
  • Menetapkan tujuan
  • Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  • Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  • Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi
SUMBER :